Desir angin menerobos jendela
mendakap manja sekujur tubuh
yang lesu tak bermaya
detik-detik waktu galak berlari
memintas batasan hari
tanpa sedari
daku yang masih di pembaringan
leka membilang jaluran mimpi
yang membelenggu jasad
masihkah ada ruang
untukku melunas hutang-hutang sepi
untuk kutebus menjadi danau tawa
tikaku dalam keheningan
No comments:
Post a Comment